Tujuh belas ribu lebih pulau di Indonesia, menyimpan keberagaman
etnis, suku, bahasa dan kebudayaan yang sangat kaya. Salah satunya
adalah Suku Batak yang berada di Provinsi Sumatera Utara.
Selama ini orang menilai Suku Batak identik dengan bersuara besar dan
sikap blak-blak-kannya. Dan itu sering disalah-pahami melalui media
film yang memuat salah satu karakternya bersuku Batak dan
mendeskripsikannya dengan logat yang “kebatak-batakkan” padahal jatuhnya
berlebihan.
Sebagai anak suku asli Batak yang tumbuh-besar dari lingkungan keluarga
Batak, saya suka tertawa melihat film-film yang mencitrakan karakter
Batak dengan porsi yang tidak sesuai. Sejatinya masih banyak keunikan
serta hal-hal menarik dari kebudayaan suku Batak yang kalau
dipikir-pikir lebih asyik untuk dikulik dan sarat informasi juga.
1. Sama Seperti Suku Jawa, Batak juga memiliki Beberapa Sub Suku
Salah satu tarian Batak. Foto oleh Ester Pandiangan
Kalau Suku Jawa yang kita tahu sendiri juga beragam, dibedakan dari
daerah asalnya, seperti Surabaya, Yogyakarta, Solo dan Malang yang
walaupun secara kesukuan sama tetapi memiliki perbedaan baik dari segi
bahasa, kebiasaan maupun budaya. Demikian juga dengan suku Batak yang
juga punya beberapa sub, yaitu Batak Toba, Batak Karo dan Batak
Simalungun.
2. Menikah dengan Pariban (Sepupu)
Ada istilah dalam suku Batak,
pariban (sepupu) adalah
rokkap
(jodoh). Sepupu disini bukan sembarang sepupu karena tidak semua sepupu
bisa menikah. Sepupu yang dimaksud adalah, kalau Anda perempuan, Anda
bisa menikah dengan anak laki-laki dari adik perempan ayah. Sedangkan
kalau Anda laki-laki, Anda bisa menikah dengan anak perempuan dari adik
laki-laki ibu.
3. Martarombo
![kebudayaan suku batak](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_u7FqqkyFwH9gl3121Aq0RGaFMqX-9xY2W1hNlNcuMYob_p7u3cLQ9S5f9FmTtMG8wtXoODxW9nitc69GSVVu16EYS5dqpZaPr9C3REBKfCp2BmG-PplNqzLUQoXt8-_HI=s0-d)
Gitar Batak. Foto oleh Ester Pandiangan
Orang Batak senang
martarombo alias bertutur dan
mencari-cari hubungan saudara satu dengan yang lainnya. Jadi, misalnya
ketika bertemu dengan orang, hal yang biasa ditanyakan adalah marganya
apa, kemudian akan selalu berusaha mencari hubungan pertalian dengan
marganya sendiri. Yang terjadi adalah akan hampir selalu ada hubungan
saudara bila sesama orang Batak bertemu.
4. Tuhor
Tuhor artinya uang untuk “membeli” perempuan ketika akan dilamar oleh laki-laki. Uang
tuhor
inilah nantinya yang akan menjadi biaya pernikahan, membeli kebaya
pengantin perempuan, kebutuhan pernikahan lainnya, semua tergantung
kesepakatan pihak keluarga laki-laki dan perempuan.
Besarnya
tuhor tergantung tingkat pendidikan si perempuan, semakin tinggi pendidikannya ataupun posisi pekerjaannya maka semakin besarlah
tuhor.
Buat sebagian besar orang Batak yang masih memegang adat hal ini kerap
tetap dilakukan. Namun buat orang Batak yang lebih moderat sudah tidak
mempermasalahkan
tuhor lagi. Kalau sama-sama
holong (cinta) ya tidak perlu dipersulit.
5. Mandok Hata
![kebudayaan suku batak](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sCZkuGoYbNkhIFSLcDjfx2pkEols6kqnharYGCVlXB52lM2btKdDfE8fz2EmH_K8cJC1ho4kT1zLCrF2o39fx6CYXgaUC-hTX8byc7GZ14v1EX_tJ7MTVhfJuAulnvcz4a487K=s0-d)
Wine khas Batak. Foto oleh Ester Pandiangan
Artinya adalah bercakap-cakap menjelang tahun baru. Ini merupakan
satu kebiasaan orang Batak. Biasanya dilakukan saat kumpul keluarga
besar. Saling bercerita mengenai refleksi setahun yang lalu, saling
meminta maaf kemudian merencanakan apa yang ingin dicapai di tahun yang
akan datang. Biasanya dimulai dari orangtua baru ke anak yang paling
kecil.
6. Tidak Boleh Menikah Satu Marga
Buat orang Batak, terlarang untuk menikah dengan yang satu marga
dengannya ataupun tidak satu marga tapi masih saudara dalam silsilah.
Jadi, dalam adat Batak beberapa marga masih dianggap sebagai satu
silsilah sehingga dianggap sebagai saudara jadi tidak boleh menikah.
Makanya, dalam setiap perkenalan selalu ditanyakan marga apa supaya
jangan kekadung cinta eh terlarang karena marga.
7. Mangulosi
Ulos adalah kain tradisional dari Batak, sama seperti batik dari Jawa
dan kain tenun NTT. Ada bermacam-macam jenis ulos, semua tergantung
dengan fungsi pemakaiannya. Setiap upacara, baik itu pernikahan,
kematian, memiliki penggunaan kain ulos yang berbeda pula. Bahkan tidak
jarang menunjukkan strata seseorang dalam lingkungan sosial.
8. Konsep Rumah Batak
![kebudayaan suku batak](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_ufkLqvBUWBujk7PaAlUjIU7jD8W31q1IOCiR7r_iDlNHnMiRZ3bworWKHJ1Qm5q3hOA5Utzk2ulJOsxssSouqtp5CHSdGynm2Y-BRhOSemcq928QGlltjiT2FLknAYI98=s0-d)
Rumah Batak. Foto oleh Ester Pandiangan
Rumah Batak memiliki konsep yang sangat unik dan mengandung makna
yang tersirat dalam bentuk bangunannya. Konsep rumah panggung dengan
pintu masuk yang rendah yang artinya adalah sebagai tamu selayaknya
menghormati tuan rumah dan mengikuti aturan yang ada di dalam rumah
tersebut.
9. Cicak dan Orang Batak
Cicak menjadi lambang untuk orang Batak. Layaknya cicak yang ada
dimana-mana, mulai dari rumah dengan ukuran kecil, sedang, besar, di
perkampungan maupun perkotaan demikianlah seharusnya orang Batak bisa
beradaptasi dimanapun dia berada. Dan tidak hanya beradaptasi tapi juga
bertahan hidup sekeras apapun permasalahan yang di hadapinya.
Belum ada tanggapan untuk "9 Fakta Menarik Kebudayaan Suku Batak"
Post a Comment